Ramadhan
memang membawah berkah, hal ini juga dirasakan para pedagang. Selama bulan
Ramadhan banyak aneka menu takjil berbuka yang dijajakkan dapat ditemui hampir
disetiap tempat. Ramai lapak-lapak berjejeran ditepi jalan sampai-sampai hampir
tak ada tempat untuk parkir kendaraan. Berbagai jenis kue dan minuman dijual
dengan harga yang beragam. Hal ini juga cukup membantu para ibu rumah tangga
untuk tidak repot-repot lagi membuat kue dan minuman berbuka untuk keluarga
terutama mereka yang memiliki banyak kesibukan.
Namun
penting untuk diingat, bahwa hal ini juga membawa risiko yang berdampak pada
gangguan kesehatan. Tempat yang tidak memadai sebagai tempat penjualan makanan
dapat menjadi media penularan penyakit dan sarana kontaminasi pada makanan.
Juga dari jenis makanan yang dijajakkan perlu pula diwaspadai dan harus jeli
melihat bahan-bahan adonan yang dipakai membuat kue dan minuman. Bahkan penjual
pun mesti diperhatikan kebersihannya. Hal ini untuk memastikan agar jajanan
yang dipilih benar-benar aman dan dijamin kebersihannya. Berikut beberapa
advice dan tips memilih takjil yang sehat dan aman :
1.
Pilih
Lokasi/tempat yang Hygiene. Setiap ingin membeli sesuatu, prioritas yang utama
adalah haruslah memilih Lokasi/tempat jajakan yang menjamin keamanan makanan
yang dijual. Banyak lapak-lapak untuk menjual kue yang dibangun pada
tempat-tempat yang kebersihannya tidak baik seperti dekat dari saluran pembuangan air limbah, bangunan atau
tempat yang terbuka, dekat dengan lalu-lalang kendaran dan tempat-tempat lain
yang dapat memberikan pencemaran pada makanan. Kontaminasi bahan-bahan pencemar
baik fisik, kimia dan biologis pada makanan akan sangat berpengaruh buruk pada
tubuh. Bahan pencemar fisik bisa jadi adalah debu dan partikel-partikel
berbahaya yang tebawa angin karena lalu-lalang kendaraan yang kemuian menempel
pada jajanan yang terbuka. Ada juga bahan pencemar biologis yang dibawa oleh
vektor penyakit karena tempat jajanan yang begitu dekat dengan saluran
pembuangan limbah bahkan tempat yang dekat dengan penjualan ikan serta daging.
Pencemaran biologis ini seperti dari lalat yang hinggap pada makanan dan
meninggalakan bakteri, virus serta jamur. Banyak gangguan yang dapat
ditimbulkan dari pencemaran ini seperti
stafilokokus yang menyerang usus dan menimbulkan penyakit diare.
2.
Hati-hati adonan
makana dari bahan berbahaya. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo dr.
Triyanto S. Bialangi, M.Kes pada acara telekomfrend diruangannya bersama
Kementerian Kesehatan rabu (24/7) melaporkan tentang temuan penggunaan bahan
Rhodamin B pada kue-kue yang dijajakkan pada bulan Ramadhan ini. Bekerjasama
denga Balai POM, Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo memeriksa makanan-makanan
dan menemukan beberapa kue yang dijual mengandung Rhodamin B yang merupakan
salah satu zat pewarna sintetis yang biasa digunakan pada industri tekstil dan
kertas. Zat ini ditetapkan sebagai zat yang dilarang penggunaannya pada makanan
melalui Menteri Kesehatan (Permenkes) No.239/Menkes/Per/V/85. Bahaya yang
ditimbulakan zal ini apa bila terkena pada mata akan terjadi iritasi begitu
juga pada kulit yang bisa berubah kemerahan karena iritasi. Sedangkan jika zat
ini dikonsumsi dapat memicu terjadinya penyakit kanker. Demikian juga dengan
bahan berbahaya lainnya seperti formalin
pengawet kayu, boraks, serta bahan pemanis buatan yang terdapat dalam
makanan. Untuk itu penting sekali mengenali bentuk dan warna makanan yang akan
dibeli. Ciri makanan menggunakan pewarna rhodamin B dan methanyl yellow yaitu Warnanya
mencolok, Cerah mengilap, Warnanya tidak homogen (ada yang menggumpal), Ada
sedikit rasa pahit, Muncul rasa gatal di tenggorokan setelah mengonsumsinya.
3.
Perhatikan
Peralatan makanan yang digunakan. Peralatan makanan yang digunakan harus
dipastikan dalam kondisi bersih, tidak rusak, dan tidak mengandung zat-zat yang
berbahaya. Dia harus segera dibersihkan segera setelah proses pengolahan
selesai dilakukan.
4.
Nilailah
penampilan seorang penjual. Peran manusia sebagai vector pembawa kuman sangat
tinggi. Untuk itu, seorang foodhandler harus bebas dari beberapa penyakit
menular seperti:infeksi kulit, infeksi telinga; infeksi mata yang berat,
infeksi pernapasan berat, infeksi saluran cerna serta penyakit infeksi lainnya
yang dapat ditularkan melalui makanan. Dalam keseharian, maka seorang
foodhandler harus berpenampilan bersih dan rapi, mengikat dan menutup
rambutnya, memotong kuku hingga pendek dan rapi, melepas semua perhiasan tangan
termasuk jam tangan, memakai APD yang sesuai (celemek, sarung tangan, dan sepatu
kerja dll). Seorang foodhandler juga tidak boleh merokok di tempat penyimpanan,
pengolahan, dan penyajian makanan, meludah, bersin, atau batuk-batuk di depan
makanan. Begitu juga dengan makan, minum, atau mengunyah permen di tempat
kerja, Memakai kuku palsu, pewarna kuku,
riasan yang terlalu berlebih hal ini untuk keamanan makanan yang dijual.
Personal hygiene adalah hal utama dalam masalah pencegahan penyakit bawaan
makanan sehingganya perlu bagi penjual mencuci tangannya secara baik dan benar
sehingga akan membunuh lebih dari 80% kuman di tangan.
5.
Penyimpanan
makanan harus bersih. Penyimpanan makanan yang tidak benar juga dapat
menimbulkan kerusakan dan kontaminasi makanan. Untuk itu perlu pula melihan
penyimpanan makanan sebelum membeli makanan. ƒ Perhatikan jarak bahan makanan,
aturannya adalah 20 cm dari lantai, 10 cm dari dinding, dan 60 cm dari
langit-langit.ƒ Perhatikan aturan kerapian sesuai jenis dan karakteristik
bahan, dengan susunan yang memungkinkan terjadinya sirkulasi udara yang baik.ƒ Dan
labih baik lagi jika ada label jenis, nama, serta tanggal kedatangan maknan.
Makanan begitu penting bagi manusia. Seingga tak
ada manusia yang hidup tanpa makan. Semoga tulisan ini bermanfaat. Selamat
menjalankan ibadah puasa..
Arman S
Tidak ada komentar:
Posting Komentar