MATODUWOLO

Assalamu alaikum Wr. Wb.

Segala puji dan pujaan hanya untuk sang penguasa hati dan seluruh jagad, tiada yang pantas disembah kecuali hanya kepada-Nya, Dialah Allah azawajallah tuhannya tuhan dan rajanya raja. Dan salam rindu teruntuk kekasih-Nya Muhammad bin Abdullah.

Blog ini di dedikasikan bagi semua pengunjung, dengan niat untuk berbagi informasi. Bukan untuk bergunjing atau memfitnah golongan atau perseorangan yang sempat termuat di blog ini. Blog ini juga diharapkan dapat memuat semua permasalahan atau isyu-isyu yang berkembang saat ini yang menyangkut segala bidang dan aspek kehiduapan, baik dalam skala global, nasional, regional maupun lokal.

Berikutnya, Insya Allah apa yang termuat dalam blok ini bisa bermanfaat bagi setiap pengunjung, paling tidak dapat menjadi payung hati yang kepanasan karena teriknya zaman atau juga dapat memayungi hati yang basah kuyup dari guyuran hujan ideologi. Satu pesan untuk kita semua "Imani diri sendiri..!!!''.

Demikian dari saya, mohon bantuan saran atau masukan lainnya yang bersifat konstruktif dari para pengunjung yang arif demi baiknya blog ini. Trimakasih atas segala dukungan atau apa pun yang menyangkut perbaikan Payung HatiQ. Setiap hamba pasti ada kurang dan lebih, kekurangan saya dan kita saat ini mungkin bisa akan lebih jika bersama saling memayungi hati. Akhirnya segala yang maha berada pada yang maha..

Wassalamu alaikum Wr. Wb.


Arman Saidi

Rabu, 11 Januari 2012

Don't be sad


”Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” (QS Ar-Ra’du ayat 28)
Malam itu saya sedang santai diruangan Subagprogram tempat saya bekerja setelah selesai memposting berita tentang kegiatan kantor yang tadi siang sukses diselenggarakan oleh teman-teman panitia pelaksana. Tak terasa waktu diarloji telah menunjukkan pukul 20.43 wita, saya tidak kaget dengan jam diarloji saya, hanya saja saya belum shalat Isya. Saya biasanya kembali ke kos sekitar pukul 22.00 wita (maklum Jomblo) dan juga apabila sudah merasa ngantuk.

Kebetulan ruangan saya bekerja berada dilantai dua (lantai terakhir). Dari lantai bawah terdengan canda tawa security yang sedang asyik menonton televisi, entah acara apa yang mereka tonton, tapi sepertinya suara mereka terkesan bahagia dan tanpa beban. Suasana kantor saat itu memang sudah sunyi, ada beberapa pegawai yang masih berada diruangannya untuk menyelesaikan laporan-laporan yang mesti segera diselesaikan. Sehingga suara-suara dari lantai bawah dapat terdengan dilantai dua.
Merasa cukup dengan apa yang telah saya kerjakan malam itu, saya putuskan untuk mengemas barang untuk kembali lebih awal dari waktu-waktu sebelumnya. Laptop Acer Aspire 4730Z saya turn off, disamping itu saya mengecek colokan-colokan yang ada diruangan. Setelah selesai berkemas, lampu ruangan saya matikan dan mengunci ruangan, seperti biasa kunci saya titip di bagian security. Saya lihat wajah mereka begitu bahagia malam itu, ternyata acara Opera Van Java (OVJ) di Trans7 yang sering diramaikan oleh 5 pelawak terkenal (Sule, Parto, Andre, Azia dan Nunung) saat ini yang menbuat mereka terkekeh-kekeh ditambah dengan aksi kocak si budek pak Haji Bolot yang menjadi bintang tamu pada acara malam itu. Saya sempatkan untuk menonton, namun jeda iklan mengingatkan saya untuk segera pulang. saya pamit kepada Pak Ridwan dan Pak Lukman yang mendapat tugas jaga pada malam itu.
Diluar saya lihat langit begitu gelap, tak satu pun bintang yang dapat saya lihat, sambil menstarter Suzuki Smas 110 Cc pemberian bapak saya pada tahun 2006 lalu. Udara diluar terasa begitu dingin, sesekali kital menyambar gelapnya malam. Sepertinya tidak lama lagi akan hujan. Setelah kira-kira lima menit saya memanaskan mesin saya segera memacu sepeda motor. Tiba-tiba rintik hujan tak terhindarkan, dan semakin bertambah banyak hingga memaksa saya untuk mencari tempat berteduh. Saya melihat ada warung kopi dipinggir jalan, tidak berpikir panjang saya berhenti didepannya dan berteduh. Pemilih warung itu menegur saya dan mengajak saya untuk masuk saja kedalam warung. Saya pun mengiakan ajak bapak paruh bayah itu yang sedang sedikit sibuk melayani pengunjungnya. Kebetulan ada satu bangku kosong di dekat pintu, saya pun segera duduk dan memesan secangkir kopi dan gorengan untuk menghanyatkan badan. Kebetulan juga saya belum makan malam.
Dengan ramah Om Kale (nama sapaan pemilik warung itu) meyuguhkan secangkir kopi susu dengan sepiring pisang goreng hangat. Warung Om Kale memang selalu ramai, rata-rata pengunjungnya adalah bapak-bapak. Saya dengar mereka sedang asyik dan serius mengobrol, sepertinya sedang mendiskusikan suatu masalah politik yang sedang hanyat-hangatnya diberitakan oleh media. ” mengapa Obama begitu ingin menghadiri KTT Asean di Bali..?” tanya salah seorang pengunjung yang sedang berdiskusi dengan pengunjung lain disalah satu pojok dekat televisi yang saat itu sedang menyajikan berita tentang kedatangan Presiden Amerika Serikat pada acara Konfrensi Tingkat Tinggi Asean 2011 yang di selenggarakan di Pulau Dewata. Saya tidak terlalu menyimak banyak apa yang mereka perbincangkan saat itu, karna saya begitu menikmati kopi susu dan pisang goreng Om Kale, maklum lagi lapaarrr...
Tiba-tiba suasana diwarung itu menjadi hening, pria paruh baya agak kurus dengan tinggi kira-kira 160 cm memakai kous putih bergambar salah satu pasangan Calon Presiden dan wakil Presiden pemilu 2009 dengan potongan rambut cepak beruban.
”Assalamualaikum..wololo habari (Apa kabar)..??”tanya bapak tadi kepada pengunjung warung kopi Om Ale.
”Waalaikum salam..toduwolo pasisa (silahkan pak)..!!” sahut Om Kale.
Suasana pun masih belum berubah, hening dan ada bisik-bisik bapak-bapak pengunjung yang lainnya. Namapaknya bapak ini tidak asing lagi di tempat ini. Tidak menunggu lama, pengunjung ini membuka suasana hening itu dengan sebuah lelucon. Dan pengunjung pun beralih perhatian pada pria ini. Tak kalah dengan Sule, Parto, Ander, Aziz dan Nunung, pria itu pun beraksi dengan sebuah cerita humor yang dibawakan dalam bahasa Manado dengan wajah agak serius tapi terkesan lucu. Cerita yang dibawakan sangat kocak dan menggelitik, dengan sedikit tingka yang lucu menambah ceritanya semakin mengocok perut para pendengan. Termasuk saya yang saat itu terkekeh-kekeh dengan cerita sang bapak berambut putih itu. Sampai-sampai kopi saya sudah menjadi dingin.
Suasana warung kopi pun berubah menjadi pentas lawak yang diramaikan dengan tawa pengunjung yang tertawa terbahak-bahak oleh cerita Pasisa Kude, itu nama sapaanya yang saya dengar dari para pengunjung yang kegelian menyebut-nyebut namanya. Semakin bertambah seru ketika Om Kale yang juga tak mau kalah dengan humornya, sampai-sampai berita yang sempat saya simak saat itu menayangkan Obama yang baru tiba di Bali, tidak dihiraukan oleh pengunjung.
Namun setelah beberapa orang menceritakan humornya, Pasisa Kude pun malah kembali menceritakan leluconnya yang tadi. Saya hanya sedikit tersenyum karena cerita tadi telah saya ketahui angelnya, sama seperti pengunjung yang lainnya. Bahkan ada pengunjung yang malah meminta Pasisa untuk menceritakan lelucon yang lain. Tapi, pasisa malah mengulang ceritanya yang tadi sebanyak tiga kali tanpa memberikan pengunjung lain untuk menceritakan cerita mereka.
” Behh,,yang lain lagi Pasisa..!!” request salah seorang engunjung yang sudah bosan dengan cerita yang terus diulang-ulang oleh Pasisa Kude. Karena merasa pengunjung sudah tidak merasa lucu lagi dengan cerita yang terus saja diulangi, Pasisa lantas tersenyum sinis dan berkata ” Jika kalian tidak bisa tertawa berulang-ulang pada lelucon yang sama, lalu mengapa kalian terus menangis berulang-ulang pada masalah yang sama..??”. Setelah berkata demikian, Pasisa Kude pun meninggalkan warung kopi Om Kale yang menjadi hening lagi karena perkataan Pasisa Kude barusan.
Tidak lama setelah Pasisa Kude pergi, suasana pun menjadi ramai dengan diskusi Bapak-bapak yang kembali mengalihkan perhatian mereka pada acara televisi. Hujan pun telah teda dan langit saya lihat mulai bersahabat untuk melanjutkan sebuah perjalanan pulang kos. Saya segera menghabiskan kopi yang sudah dingin dan membayar jajanan saya, lima ribu rupiah untuk segelas kopi susu dan lima buah pisang goreng, lumayan murah untuk harga anak kos.
Diperjalanan saya terus memikirkan maksut perkataan Pasisa Kude tadi di warung Kopi. Ngak nyambung sebenarnya dengan suasana malam itu. Tapi saya terus menganalisa dan mengat-ngaitkan cerita humornya dan maksut dari perkataannya yang terakhir tadi. Didepan perempatan lampu merah menyalah, saya pun berhenti sambil terus memikirkan kejadian tadi.
Tiba-tiba saya seperti mendapat wahyu. Sampai lampu hijau menyala saya melanjutkan perjalanan dan teringat kejadian saya tiga hari yang lalu. Dimana saya memang dalam kondisi kantong yang kosong karena hak saya belum dibayarkan yang menjadikan saya begitu sedih. Sudah hampir empat bulan honor saya sebagai Jurnalis disalah satu instansi pemerintah belum dibayarkan. Belum lagi tunggakan kos yang sudah hampir tiga bulan belum saya bayarkan. Walaupun ibu kos saya sangat galak, tapi dia begitu toleran kepada saya, mungkin karena saya paling senior di kos itu. Tidak cukup satu liter beras yang waktu itu tersisa menjadi peluru cadangan saya untuk mengganjal perut. Uang dikantong tingga lima belas ribu rupiah yang sangat saya jaga kalau-kalau ada keperluan yang sangat penting. Kesediahan yang sebenarnya bukan yang pertama saya alami sebagai seorang anak kos yang jauh dari rumah. Sebelumnya juga saya sempat berulang-ulang mengalami kesediahan karena menipisnya persedian kos dan kondisi keuangan yang kritis. Bahkan sempat puasa sehari-semalam waktu masih mahasiswa karena belum mendapatkan import logistik dari kampung. Hahahahaha....dalam hati saya tertawa tapi sambil tersenyum. Setelah tiga hari berlalu kesedihan yang saya alami, saya malah baru mendapatkan wejangan dan mungkin dapat dikatakan hikmah dari sebuah kesusahan. Padahal masih banyak diluar sana yang sangat susah sekali mencari sesuap nasi. Dan jarak perjalanan pulang kekos tinggal datu kilo meter saya pun mendapat kesimpulan dari kejadian tadi dan kemarin.
Kesusahan hari ini cukup untuk hari ini. Tak usah merasa dunia ini tak adil atau hidup ini begitu kejam untuk kita hanya karena dompet yang kosong. Karena kesusahan yang kita alami bukanlah hal pertama dan bukan hanya kita yang mengalaminya. Setiap kesusahan datang berarti hati kita telah di up date untuk menghadapi hidup kedepan. Yakinlah bahwa Allah tidak pernah lalai mengurus makhluknya, rejeki Allah selalu datang dengan dari segala arah tanpa kita sadari. Sabar adalah kunci utamanya.
Dari Suhaib r.a., bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Sungguh menakjubkan perkaranya orang yang beriman, karena segala urusannya adalah baik baginya. Dan hal yang demikian itu tidak akan terdapat kecuali hanya pada orang mukmin; yaitu jika ia mendapatkan kebahagiaan, ia bersyukur, karena (ia mengetahui) bahwa hal tersebut merupakan yang terbaik untuknya. Dan jika ia tertimpa musibah, ia bersabar, karena (ia mengetahui) bahwa hal tersebut merupakan hal terbaik bagi dirinya.” (HR. Muslim)
Nah..walaupun cerita ini agak ngambang, bahkan ngak fokus, tapi setidaknya ada hal positif yang dapat kita ambil pelajarannya. Untuk anak kos, be strong and stronger...hehehehehe(Ane)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar